Penjelasan tentang Nuzulul Qur'an


Penjelasan tentang Nuzulul Qur'an

Ada beberapa teori yang membahas tentang Nuzulul Qur'an.
Nuzulul sendiri artinya turun
Dan Qur'an yang berarti Wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril.

Teori yang pertama,
pada malam Lailatul qodar.
Al-Qur'an diturunkan dalam bentuk dan jumlah yang utuh dan komplit- yang diturunkan kelangit dunia (Sama'al-dunnya).
Selanjutnya dari langit kedua Al-Qur'an mulai diturunkan kebumi secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini ada yang mengatakan 20-25 tahun.

Kedua, Al-Qur'an diturunkan kelangit yang kedua selama 20 malam Lailatul Qadar yakni dalam 20 tahun. (Lailatul Qadar turun hanya sekali dibulan Ramadhan).
Kemudian dibacakan oleh Nabi Muhammad SAW Secara berkala sesuai kebutuhan umat.

Ketiga, Al-Qur'an turun pertama kali pada malam Lailatul Qadar dan diturunkan kebumi secara Bertahap dalam waktu yang berbeda pula.

Dalam ketiga teori diatas, Banyak ulama yang mendukung dan menganggap bahwa teroi pertamalah yang paling masyhur atau populer karena kuatnya hadits sokhih yang banyak menjelaskan tentang ini.

Teeori yang kedua dipelopori oleh ulama yang bernama, al-Muqatil dan abu Abdillah al-Halimi dalam kitab minhaj. Didukung pula oleh Tafsirannya imam al-amawardi.

Kemudia Teeori yang ketiga, dipelopori oleh imam alsya'bi dan sahabat sahabat lainnya.
Semua teori sepakat bahwa Al-Qur'an turun dimalam Lailatul Qadar.
Hanya saja ada perbedaan yakni terletak pada diturunkannya sekali dalam Lailatul Qadar atau lebih.

Pun juga perbedaan itu berada pada makna pada lafadz "Al-Inzal" dan bagaimana pula proses berlangsungnya.
Yang pertama mengatakan bahwa, "Al-idzhar" itu "Melahirkan" , "Menjelaskan"melahirkan" atau "memperlihatkan". Sehingga posisinya tidak selalu dari langit ke bumi atau yang lebih tinggi turun ke bumi Seperti yang termaktub dalam kata "Nazala".

Pendapat kedua, Allah SWT memberikan pemahaman kepada malaikat Jibril dilangit baru setelahnya diturunkan kebumi untuk diberikan kepada nabi Muhammad, sehingga kata pilihan yang digunakan adalah"Nazala"


Kemudian dijelaskan, bagaimana cara komunikasi antara malaikat Jibril dan Nabi Muhammad? Mengingat, keduanya adalah mahluk yang berbeda.
Diterangkan bahwa ulama memiliki dua kemungkinan : Jibril beralih rupa menjadi manusia, atau sebaliknya.

Pertanyaan selanjutnya yang tak kalah menarik adalah, "Al-Qur'an" seperti apakah yang diturunkan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad?
Disini ada beberapa jawaban,
1. Lafdzan wa maknan.
Dijelaskan disini bahwa secara lafadz dan makna diturunkan secara sekaligus.
Diperkuat dengan argumen seperti ini, Jibril menghafalkan Al-Qur'an yang sudah tertulis di lauhul Mahfudz yang terjaga, kemudian dibacakan ulang kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Malaikat Jibril membacakan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW menggunakan makna khusus.
3. Malaikat Jibril menyampaikan hanya maknanya "Al-Qur'an".
Yang selanjutnya mudah difahami oleh umatnya Rosullullah "membungkusnya" dengan bahasa Arab.

Sumber : Alzarkashi, Alburhan fi ulum Al-Qur'an, halaman 228. Vol.1

About Author

PPSTQ AL ARIFIYAH
PPSTQ AL ARIFIYAH

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet nostrum imperdiet appellantur appellantur usu, mnesarchum referrentur.

0 komentar:

Posting Komentar